IBSN : “Maafkan Aku Ibu…”




Maafkan Aku Ibu…

Originally uploaded by Gusti Dana

Mungkin aku adalah anak yang tak berguna…

Mungkin aku adalah anak yang tak berbakti…

Mungkin pula aku adalah anak yang durhaka…

Yang telah menghancurkan hidup Ibu….

Sudah sekian lama aku simpan mimpi itu.Mungkin adalah mimpi yang paling buruk dalam hidupku.

Selama beberapa tahun yang lalu,mimpi itu sampai sekarang masih membekas erat dalam ingatanku.

Tengah malam aku terbangun oleh mimpi yang tidak kuketahui apa artinya dalam hidupku..

Dalam mimpi itu aku berada dalam sebuah lorong gelap,dan samar-samar…kulihat Ibu sedang berjalan mendorong sebuah keranjang yang entah apa isinya.
Ibu memakai baju lusuh dan compang-camping menyusuri lorong itu.

Aku panggil dan berteriak memanggil Ibu,tetapi Ibu hanya menoleh dan berlalu pergi dengan wajah sedih.

Sedang aku tak mampu mengejar Ibu…

Aku terbangun..,terengah-engah..dan…

Aku menangis..

Setelah sekian tahun berlalu,kini aku mengerti apa arti mimpi itu…

Maafkan aku Ibu…,karena keegoisan dan keputusanku telah membuat hidup Ibu hancur..

Keputusan yang kuambil untuk menentukan jalan hidupku sendiri…

Keputusan yang kuambil untuk menjadi Muallaf dan menikahi wanita yang kucintai…

Telah menyebabkan Ibu ditinggalkan oleh Ayah,yang tidak setuju anaknya mengambil jalan yang berbeda..

Ya Allah…

Hamba mohon…ampunilah dosaku..,ampunilah dosa Ibuku…

Karena aku tidak mampu membalas cinta dan kasih sayangnya..

Karena aku tidak mau menuruti pilihan mereka..

Karena aku tidak mampu mengganti penderitaan Ibu karena keputusanku ini…

Meskipun Ibu kini telah kehilangan dan ditinggalkan Ayah…,tapi Ibu tetap menghargai dan menerima keputusanku.

Ya Allah…

Hamba terima jalan yang Kau putuskan padaku…

Tapi Ya Allah…

Hamba mohon…,berikanlah kebahagiaan itu untuk Ibu..

Karena telah merelakan kebahagiaannya sendiri demi anak-anaknya tercinta ini…

Ya Allah…

Demi Engkau yang menciptakanku…

Hamba mohon Ya Allah…

Berikanlah Surga Dunia dan Akhirat kepada Ibuku…

Ibuku yang telah melahirkan dan membesarkan aku…

Ya Allah…

Pemilik semua Rahasia Kehidupan…

Hamba mohon..,cukupkanlah semua kekuranganku..

Agar hamba mampu membahagiakan Ibu…

Ya Allah…

Demi setiap tetes air mata yang mengalir…

Hamba tidak pernah menyesal memilih jalan-Mu..

Ijinkanlah hamba membalas semua cinta dan kasih sayang Ibu…

Dengan kebahagiaan diseluruh sisa hidupnya…

Aku persembahkan buat Ibu yang kucintai.
“Ayah…dimana engkau sekarang??”.

https://gustidana.wordpress.com/2008/12/23/ibsn-maafkan-aku-ibu

31 Tanggapan

  1. Subahanallah…
    Ika terharu membacanya..
    semoga Allah mendengarkan dan mengambulkan do’a bp. gustidana
    SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU ” SELAMAT HARI IBU” 22 des 08

  2. ya ampyuuuunnnnn sedih bgt cerita kali ini!!!!!

    saya sampe nangis bacanya!!!! salam cinta ya buat sang ibu!!!!!

  3. @ Ika & Ayaw : Makasih semua…tolong simpan rahasia ini,Key:-)

  4. Sebuah keputusan selalu membutuhkan pengorbanan… Hanya Allah yang mampu menilai perjalanan hidup yang anda jalani….. Bersyukurlah anda dikelilingi wanita-wanita yang mencintai anda, apa adanya……

  5. wow,
    ibu akan tetap jadi ibu apa pun yang terjadi..

    salam hormat buat ibu

  6. Mudah2an Allah mengekalkan hidayahNya untuk kita semua, dan memberikan hidayahNya yang masih belum dia turunkan.

  7. Memilih suatu agama adalah hak azazi setiap manusia. Apapun pilihan anda, orang tua tidak berhak melarang dan marah. Sama seperti memilih suatu profesi.

    Pastilah, seorang itu akan bahagia melihat anaknya bahagia.

  8. Sorry salah ketik:
    “Pastilah seorang ibu bahagia melihat anaknya bahagia.”

    Gusti Dana : Trima kasih Bu…

  9. semoga ibu mas dana mendapatkan hidayah juga dari Allah Swt.

    semoga ibu mas dana selalu merasakan kebahagiaan, karena perlakuan dari anak2nya yg selalu memuliakannya.

    Gusti Dana : Amin!!.Terima kasih Mas:-)

  10. Jd pingin nangis nih hiks

  11. selamat mengikuti 1st IBSN Blog Award.. ^_^

  12. masih ada kesempatan

  13. Amienn, segala sesuatu yang terjadi adalah dalam pengawasan Nya, hanya Dia yang Maha Mengetahui dan Maha Adil.. Allah Maha penentu baik atau tidak, benar atau tidak benar…..Semoga ayah kembali dan dapat berkumpul kembali bersama keluarga, amien 😀

  14. jazakumullah khoiron katsiro atas artikelnya yang menyentuh..
    tetap istiqomah menulis ya…

  15. Terima kasih semua…hal itu menambah semangat saya untuk terus berusaha membahagiakan Ibu:-)

  16. Salam kenal..
    Saudara ku jangan terlalu larut dalam kesedihan, bersabarlah semoga cinta Allah terus menaungi kehidupan mas.
    saran dari sahabat saya, baca siroh nabawi tentang meninggalnya pamannya yang amat ia cintai, semoga ada banyak hikmah untuk mas..

    Gusti Dana : Salam Kenal juga Mas:-).Makasih Mas atas dorongan semangatnya..,semoga kisah nyata saya menjadi semangat buat yg lain:-)

  17. kau anak yang baik juga bijak
    beruntung ibumu melahirkan kau sahabatku 🙂

  18. Aku beri bintang pujian untuk karyamu,sahabatku. Nice banget dan blue suka banget!
    sampaikan salam hangat dari blue untuk mamahmu.

    salam hangat selalu

    Gusti Dana : Terima kasih mas Blue..ini bukan karya saya,tapi kisah nyata kehidupan saya..

  19. mas, pernh bc tntg kisah Nabi Muhammad yg meminta ampunan utk ibunya? tapi Allah melarangnya .. ^^ Sebelum ajal mnjmput, selalu terbuka hidayah dan ampunan,

    berat sekali apa yg mas hadapi,

    sperti shbat rasul yg harus menebas kpla ayahnya sndiri yg mnjadi lawnnya saat perang …
    tak terbayangkan, yg tabah ya

    Gusti Dana : Makasih mas…:-),maaf saya lama tidak mampir ke blog-nya Mas.Tiap saya akses dari hp saya,selalu gagal karena server kehabisan waktu membuka blog-nya mas.Mungkin karena terlalu besarnya file yg harus dibuka

  20. Apapun kondisi ibu kita, dia tetaplah ibu kita. Beda keyakinan bukan berarti putus kekeluargaan apalagi sampai tidak berbakti kepadanya. Allah Maha Penyayang, dan adalah sebuah keharusan anak mengabdi kepada orang tuanya, apalagi ibu mas Dana ikhlas dengan pilihan hidup mas.

    Saya do’akan semoga Allah selalu menjaga dan menyayangi mas Dana dan ibunda dan semoga Allah berkenan memberinya hidayah juga seperti mas. Sehingga kalian berdua bisa berjumpa di surga-Nya kelak. Amin. 🙂 Barakallahu fiik.

  21. selalu aku tunggu postinganmu sahabatku
    salam hangat selalu

    Gusti Dana : Terima kasih selalu sahabat…dimanapun engkau berada:-)

  22. ibunya pasti memaafkan smua anaknya yg pernah berbuat salah sebsar apapun itu..bukankah kasih-Nya sungguh besar 🙂
    mksh y udah mampir k blogQ
    salam kenal

    Gusti Dana : Salam Kenal juga Mbah Sarah..terimakasih udah mampir diblog saya yg sederhana ini:-)

  23. sudah begitu tepat jalan yang kau ambil shobat… tetaplah bersabar… kasih sayang Allah akan selalu menyertaimu, beserta orang2 yang kau kasihi.. Amin

  24. Kisahmu hampir mirip dengan perjalanan hidupku, Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada seluruh ibi kita… amin

  25. satu kata aja deh…
    “Amien….”
    dan semga ke-Muallaf-an mu itu memberikan berkah….
    dan jgn pernah menyesal menjadi seorang muallaf…

  26. @ Itmam + Bujanglahat + Anderwedz : Amin..,trimakasih semuanya:-)

  27. aaaaaaaaaaaaaaah..hikz hikz hikz hizk……sedihnya…i miss my mother 😦

  28. aku selalu membaca lagi postinganmu yang ini. entah kenapa.
    salam hangat selalu

    Gusti Dana: Terimakasih Mas..:-),sayang anda tidak mencantumkan url blog,sehingga saya tidak bisa bersilaturahmi:-(

  29. Sangat menyentuh bro…
    Hanya segelintir manusia di bumi ini yang bisa menghargai peran seorang ibu…

  30. Ketika kaki telah engkau langkahkan, maka yang di belakang hanyalah serpihan bayang yang tak mungkin lagi engkau kejar.
    Ketika kaki telah engkau ayunkan, yang ada hanyalah masa depan yang harus engkau lalui.
    Ketika air mata tak lagi mampu menghapus duka di hati, hanya doa terikhlas yang bisa menjemput suka.

    Ketika awan hitam datang bergumpal-gumpal, bersiaplah menyongsong hujan. Siapkan payung bersedialah berbasah dingin.
    Lupakan hangatnya mentari, lupakan keceriaan burung sriti yang saling berkejaran berlomba mencari mangsa.
    Mentari pagi, yang engkau lupakan sejenak, akan tetap menyinari bumi, tempat engkau berpijak.

    Kehampaan diri, kedukaan dan penyesalan.. jika terus engkau pelihara di dalam hati, hanya akan membuat temaram lorong nasib di depanmu.

    Berpegang eratlah padi tali-Nya, niscaya engkau akan selamat selamanya…

Tinggalkan Balasan ke achoey Batalkan balasan